Rabu, 21 Maret 2012

Fenomena Bunuh Diri dan Kaitannya Dengan Kesehatan Mental


Kabar yang sangat mengejutkan buat masyarakat Sumatera Barat umumnya dan khususnya buat masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota bahwa dalam waktu sepekan terakhir sudah empat orang warganya yang mengakhiri hidup dengan jalan bunuh diri lewat tali gantungan.

Kasus tersebut menimpa Sulaiman, Nasri, Nurbaeti, dan terakhir menimpa Anto (20) yang memilih bunuh diri di kandang ayam tempat dia melakukan aktivitas sehari-hari.

Sungguh tragis sekali nasib yang menimpa mereka, hingga mengoyakkan ulu hati kita yang paling dalam. Tentunya ini menimbulkan sebuah perta­nyaan buat kita bersama, ada apa di balik nasib yang menim­pa mereka? Begitu pelikkah persoalan yang mereka hadapi? Sehingga bunuh diri menjadi pilihan mereka yang terakhir, untuk membebaskan diri dari persoalan yang mereka hadapi?

fenomena di atas akan saya kaitkan dengan teori kesehatan mental, sehingga kita bisa mengetahui kenapa sampai ada orang yang mau mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Selain itu, saya juga akan memberi tips-tips agar terhindar dari jalan pintas yang menyesatkan tersebut. Yuk disimak...

kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial). Mental yang sehat tidak akan mudah terganggu oleh stressor (penyebab terjadinya stres). Orang yang memiliki mental sehat berarti mampu menahan diri dari tekanan-tekanan yang datang dari dirinya sendiri dan lingkungannya. Noto Soedirdjo menyatakan bahwa ciri-ciri orang yang memiliki kesehatan mental adalah orang yang memiliki kemampuan diri untuk bertahan dari tekanan-tekanan yang datang dari lingkungannya.

Berdasarkan teori di atas, dapat diketahui bahwa korban-korban bunuh diri tersebut memiliki mental yang tidak sehat. Mental mereka dapat dengan mudah terganggu oleh stressor dan mereka tidak mampu menahan diri dari tekanan-tekanan yang datang dari dirinya sendiri dan lingkungannya.

Tadi kan teori kesehatan mentalnya nii,, sekarang yang mau saya omongin itu teori psikologinya Freud. Ngomongin teorinya Freud mah gak bisa singkat. Tapi disini,, saya Cuma mau pake teorinya Freud yang tentang insting hidup dan insting mati. Simak lagi yaaa...

Insting termasuk ke dalam dinamika kepribadian. Jembatan antara energi tubuh dengan kepribadian adalah Id dengan Insting-instingnya.Insting didefinisikan sebagai perwujudan psikologis dari suatu sumber rangsangan somatic dalam yang dibawa sejak lahir. Perwujudan psikologisnya dinamakan hasrat sedangkan jasmaninya disebut kebutuhan. Insting mempunyai empat ciri khas yaitu:
  1. Sumber
    Yang menjadi sumber insting yaitu kondisi jasmaniah, jadi kebutuhan.
  2. Tujuan
     Tujuannya adalah menghilangkan rangsanagn kejasmanian.
  3. Objek
    Objekya adalah segala aktivitas yang mengantar keinginan dan terpenuhinya kebutuhan tersebut.
  4. Pendorong atau Penggerak
    Pendorong atau penggerak insting adalah kekuatan insting itu yang tergantung pada intensitas kebutuhan. 
Sumber dan tujuan insting adalah konstan atau tetap, namun objek atau cara memuaskan kebutuhan berubah-ubah selama hidup. Jika energi insting permanen diarahkan pada objek pengganti, maka tingkah laku yang timbul disebut instinct derivative.
 
Freud juga berpendapat bahwa ia menggolongkan insting menjadi dua kelompok, yaitu :
1.       Insting-insting hidup
Fungsi insting hidup menurut freud, berfungsi melayani maksud individu untuk tetap hidup dan melestarikan atau memperpanjang rasnya.
Contoh : makan, minum, dan seks.
2.      Insting-insting mati
insting yang ditujukan pada pengrusakan atau penghancuran organisme atau individu itu sendiri.
Contoh : agresivitas, kebencian, bunuh diri.

Nah,, dari teori Freud di atas bisa disimpulkan bahwa bunuh diri termasuk dari insting mati. Walaupun tiap orang memiliki insting mati, mungkin bisa diminimalisir supaya insting matinya gak sampai segawat bunuh diri. Ini beberapa cara meminimalisirnya...
1.       Berkunjung atau berkenalan dengan para motivator terkenal. Motivator itu bisa siapa aja lho. Bisa orangtua, dosen, guru, atau bahkan teman. Intinya sii, kita harus mau membuka diri dan bergaul dengan siapa aja. Dan jangan malu untuk cerita kalo punya masalah. Kalaupun orang yang kamu ceritain gak bisa kasih solusi, setidaknya mereka akan ada disamping kamu dan ngedukung kamu.
2.      Membaca buku-buku yang penuh inspirasi. Daripada kamu galau-galau mikirin perasaan kamu yang berakibat mengaktifkan insting mati kamu, mendingan kamu coba-coba baca buku-buku yang inspiratif. Yang mengisahkan perjuangan seseorang dalam meraih sukses. InsyaAllah,, kamu jadi terpacu semangatnya dan bisa belajar bersyukur dngan apa yang udah kamu dapet sekarang.
3.      Kalo kamu gak suka baca buku,, nonton film yang inspiratif juga seru kok. Efeknya kurang lebih sama lah kayak yang baca buku.
4.      Bermeditasi setidaknya 30 menit setiap hari. Terkadang orang stres itu dikarenakan mereka tidak punya waktu untuk memikirkan dirinya sendiri. Nah,, bisa dicoba deh ni meditasinya. Bisa dilakuin dimana aja kok, asal tenang dan bisa bikin kamu rileks.
5.      Silaturahim dengan orang-orang terdekat. Mmm,, kalo di islam sii silaturahim tu memperpanjang umur. Tapi bisa dicoba juga kok buat agama yang lain. Ini mungkin dikarenakan dengan bersilaturahim, kita akan ketemu orang banyak dan jadi lupa dengan stressor-stressor kita. Jadinya kan lebih positif juga kitanya.

Okaaayy,, sekian dulu casciscus saya kali inii. Biarpun sedikit, tapi semoga membantu ... :)

sumber :

Minggu, 18 Maret 2012

Tentang Kesehatan Mental


Apa sih kesehatan mental itu?

Ilmu kesehatan mental merupakan terjemahan dari istilah mental hygiene. Mental (dari kata Latin: mens, mentis) berarti jiwa, nyawa, sukma, roh, semangat, sedangkan hygiene (dari kata Yunani: hugiene) berarti ilmu tentang kesehatan. Mental hygiene sering juga disbut psikohygiene. Psyche (dari kata Yunani: psucho) berarti napas, asas kehidupan, hidup, jiwa, roh, semangat. Ada orang yang membedakan antara mental hygiene dan psikohygiene. Mental hygiene menitikberatkan manusia sebagai totalitas psikofisik atau psikosomatik. Selanjutnya, kedua istilah itu disamakan karena ilmu kesehatan mental itu adalah ilmu yang membicarakan kehidupan mental manusia dengan memandang manusia sebagai totalitas psikofisik yang kompleks.
Beberapa definisi kesehatan mental:
  1.  Alexander Schneiders : Ilmu kesehata mental adalah ilmu yang mengembangkan dan menerapkan seperangkat prinsip yang praktis dan bbertujuan untuk mencapai dan memelihara kesejahteraan psikologis organisme manusia dan mencegah ganggguan mental  serta ketidakmampuan menyesuaikan diri.
  2. Howard Bernard : Ilmu kesehatan mental adalah suatu program yang dipakai dan diikuti seseorang untuk mencapai penyesuaian diri.
  3. D.B. Klein          : Ilmu kesehatan mental itu adalah ilmu yang bertujuan untuk mencegah penyakit mental dan meningkatkan kesehatan mental.
  4. Louis P. Thorpe  : Ilmu kesehatan mental adalah tahap psikologi yang bertujuan untuk mencapai dan memelihara kesehatan mental.
Kesimpulannya, ilmu tentang kesehatan mental ini berbicara mengenai pemakaian dan penerapan seperangkat prinsip kesehatan yang bertujuan untuk mencegah ketidakmampuan menyesuaikan diri serta meningkatkan kesehatan mental. Ilmu ini bersifat preventif dan tujuannya yang utama adalah untuk memelihara kesehatan dan efisiensi mental.

Penting gak sih ilmu kesehatan mental itu?

  1. Ilmu kesehatan mental sangat bernilai dalam membantu seseorang untuk memahami dirinya sendiri dengan lebih baik.
  2. Ilmu kesehatan mental memberikan mekanisme motivasi dan tingkah laku manusia yang bisa diterapkan di ilmu kedokteran dan keperawatan. Selain itu, bisa digunakan oleh orangtua dan guru dalam menghadapi remaja sesuai dengan masa perkembangannya.
  3. Ilmu kesehatan mental dapat memberikan banyak cara preventif (pencegahan) dan juga cara pengobatan yang akan membantu mengurangi banyak masalah sosial yang kompleks dan berat yang disebabkan oleh kenakalan/kejahatan, alkoholisme, dan ketidakmampuan menyesuaikan diri, baik yang ringan maupun yang berat.
Soo,, menurut aku sii penting. Gimana dengan kamu? :)

Sekarang kita omongin pendekatan-pendekatannya nii. Kalo menurut sumber sii ada banyak pendekatan, tapi yang lazim digunakan cuma 3. Yuk,, dibahas satu-satu...
  1. Yang pertama namanya pendekatan preventif. Pendekatan preventif adalah pendekatan yang pertama-tama berusaha mencegah gangguan-gangguan mental yang ringan dan yang dapat menimbulkan psikosis-psikosis yang sebenarnya. Psikosis itu adalah suatu kumpulan gejala/terdapatnya gangguan fungsi mental, respon perasaan, daya nilai realitas, komunikasi dan hubungan antara individu dengan lingkungannya.
  2. Yang kedua namanya pendekatan terapeutik. Pendekatan terapeutik adalah perbaikan ketidakmampuan menyesuaikan diri yang ringan dalam tingkah laku sehingga tidak berkembang menjadi hambatan-hambatan yang berat. Ketidakmampuan menyesuaikan diri ini mungkin terjadi bertepatan dengan perubahan lingkungan sosial dan pribadi seseorang.
  3. Yang ketiga namanya pendekatan kuratif yang dikenal juga sebagai psikiatri preventif. Pendekatan kuratif ini sudah mencakup prkatek-praktek yang dilakukan untuk menemukan dan memperbaiki ketidakmampuan menyesuaikan diri yang berat dan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.
Ada kaitannya gak sii ilmu kesehatan mental ini dengan ilmu psikologi?

Hampir semua bidang psikologi turut memberi sumbangan bagi usaha ilmu kesehatan mental. Diantaranya akan dijelaskan di bawah ini :):):)
  1. Psikologi anak yang menyelidiki anak dari masa pranatal sampai masa remaja memperkenalkan kondisi-kondisi yang berbeda dalam perkembangan emosi dan mental anak kepada para ahli ilmu kesehatan mental.
  2. Psikologi abnormal ayng menangani penyimpangan-penyimpangan dalam tingkah laku manusia membantu memberikan wawasan kepada ahli ilmu kesehatan mental mengenai fakta tentang penyebab-penyebab dari gangguan kepribadian.
  3. Psikologi pendidikan dapat memberikan pemahaman kepada para mahasiswa ilmu kesehatan mental mengenai pengaruh pengalaman-pengalaman sekolah terhadap kesehatan mental. Karena menerapkan prinsip-prinsip ilmu kesehatan merupakan suatu segi dalam cara belajar, maka pengetahuan efektif tentang proses belajar merupakan sumbangan yang sangat penting dari psikologi pendidikan bagi ilmu kesehatan mental dalam mencari usaha yang yang efektif untuk mencegah penyakit mental dan membina kesehatan mental.
  4. Psikologi klinis berusaha menentukan kemampuan-kemampuan dan ciri-ciri khas seorang individu dengan menggunakan bermacam-macam metode pengukuran, analisis, dan observasi. Kemudian hasil yang diperoleh dapat dijadikan acuan dalam memberikan saran-saran yang tepat dari individu yang bersangkutan. Psikolog klinis adalah seorang spesialis yang mendapat pendidikan di perguruan tinggi dan memenuhi syarat untuk menguji dan menggunakan cara-cara psikoterapeutik bagi orang-orang yang memperlihatkan penyimpangan kepribadian. Psikolog klinis juga terlatih menggunakan tes-tes psikologi. Psikolog klinis melakukan sebagian besar tugasnya dalam klinik psikiatri dan ia memberikan sumbangan yang besar bagi keberhasilan dari setiap program ilmu kesehatan mental.

Udah mulai kebayang dong kesehatan mental itu apa??? Walaupun jauh dari kesempurnaan,, tapi semoga bisa bermanfaat. :):):)

Sumber :