Yuhuuu,, long time no see!!! Back with me in new semester and new subject, Psychotherapy. Well,, this is my first post in this subject, so, say Bismillah and let's learning about Psychoanalysis Therapy. :)
*riweuh ih pake english, back to bahasa deh*
Oke,, pertama-tama, saya akan jelasin apa itu psikoterapi.
Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara pasien dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran, dan perasaan pasien supaya membantu pasien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.
Sekarang psikoanalisisnya nii...
Psikoanalisis adalah salah satu aliran psikologi kepribadian dan yang meletakkan dasar metodologi kajian psikologi. Pada dasarnya ia adalah satu aliran psikoterapi. Ide dasarnya adalah upaya mengangkat pikiran tidak sadar untuk muncul ke permukaan dan disadari eksistensinya dengan cara asosiasi bebas. Tujuannya adalah untuk membantu pasien dalam menyadari problematika yang dihadapinya dan mengendalikan goncangan kejiwaan yang berasal darinya. Juga merekonstruksi kepribadian yang selaras antara id, ego, dan superego. FYI, id, ego, dan superego merupakan struktur kepribadian menurut Freud. Id itu adalah sistem kepribadian yang asli, berisikan segala sesuatu yang secara psikologis diwariskan dan telah ada sejak lahir, termasuk insting-insting. Ego adalah perasaan yang timbul karena kebutuhan-kebutuhan organisme yang memerlukan transaksi -transaksi yang sesuai dengan dunia kenyataan objektif. contohnya, orang yang lapar harus mencari, menemukan, dan memakan makanan sampai rasa laparnya hilang. Sedangkan superego adalah wewenang moral dari kepribadian, mencerminkan yang ideal dan bukan yang real, mengarahkan individu untuk bertindak sesuai dengan norma moral yg berlaku di masyarakat.
Ada gambarnya juga loohh...
Metode yang digunakan dalam
terapi psikoanalisis/psikoanalisa
1.
Hipnotis
Awal
kemunculan hipnotis diperkirakan sekitar tahun 1700-an, ketika itu, seorang
dokter Wina bernama Franz Anton Mesmer memperlihatkan suatu teknik animal
magnetism, tapi kemudian berubah menjadi hipnotisme karena penekanan dari
teknik tersebut dialihkan untuk menimbulkan suatu keadaan kesadaran yang
berubah melalui sugesti verbal. Pada abad ke-19, Jean-Martin Charcot, seorang
dokter Prancis yang hidup sekitar tahun 1825-1893 itu melihat hipnotis sebagai
cara untuk membantu orang-orang supaya menjadi santai. Pada tahun yang tidak
diketahui, di Paris, Charcot melakukan eksperimen dengan menggunakan hipnotis
untuk menangani hysteria, yaitu suatu kondisi di mana seseorang mengalami
kelumpuhan atau mati rasa yang tidak dapat dijelaskan oleh pelbagai macam
penyebab fisik.
2.
Asosiasi Bebas
Free
Association yang kemudian dialihbahasakan ke
dalam bahasa Indonesia menjadi ‘Asosiasi Bebas’ merupakan
acuan utama dalam menjabarkan hal ihwal asosiasi bebasnya Freud. Asosiasi bebas secara sederhana
didefinisikan sebagai bicara bebas, yaitu sesuatu yang tidak lebih dari
berbicara tentang apa yang terlintas dalam pikiran, beralih dari satu topik
menuju topik lain dalam suatu urutan yang bergerak bebas serta tidak mengikuti
agenda tertentu.
3.
Analisis Mimpi
Mimpi,
dipercaya Freud sebagai “jalan yang sangat baik menuju ketaksadaran”. Hal
tersebut didasari kepercayaan Freud bahwa mimpi itu perwujudan dari materi atau
isi yang tidak disadari, yang memasuki kesadaran lewat yang tersamar. Dalam hal
ini, mimpi mengandung muatan manifes atau manifest content dan content
latent atau muatan laten. Yang disebut pertama merupakan materi
mimpi yang dialami dan dilaporkan. Sedangkan yang disebut kemudian, ialah
materi bawah sadar yang disimbolisasikan atau diwakili oleh mimpi.
4.
Transferensi
Dalam
psikoanalitik Freud, transferensi berarti proses pemindahan emosi-emosi yang
terpendam atau ditekan sejak awal masa kanak-kanak oleh pasien kepada terapis.
Transferensi dinilai sebagai alat yang sangat berharga bagi terapis untuk
menyelidiki ketaksadaran pasien karena alat ini mendorong pasien untuk
menghidupkan kembali pelbagai pengalaman emosional dari tahun-tahun awal
kehidupannya.
5.
Penafsiran
Penafsiran
itu sendiri adalah penjelasan dari psikoanalis tentang makna dari
asosiasi-asosiasi, berbagai mimpi, dan transferensi dari pasien. Sederhananya,
yaitu setiap pernyataan dari terapis yang menafsirkan masalah pasien dalam
suatu cara yang baru. Penafsiran oleh analis harus memperhatikan waktu. Dia
harus dapat memilah atau memprediksi kapan waktu yang baik dan tepat untuk
membicarakan penafsirannya kepada pasien.
The Conclusion is (halah) psikoanalisa merupakan salah satu aliran dari psikoterapi. Maksudnya adalah terapi bisa dilakukan dengan metode psikoanalisa dengan 5 teknik. Yaitu, hipnotis, asosiasi bebas, analisis mimpi, transferensi, dan penafsiran. Teknik-teknik tersebut dilakukan dengan tujuan agar terapis dapat membantu pasien dalam menyadari problematika yang dihadapinya dan
mengendalikan goncangan kejiwaan yang berasal darinya. Juga
merekonstruksi kepribadian yang selaras antara id, ego, dan superego.
Okee,, udahan duluu. See you in my next post... :)
Daftar Pustaka
Semiun, Yustinus. (2010). Kesehatan Mental 3 Gangguan-Gangguan yang Sangat Berat, Simtomatologi, Proses Diagnosis, dan Proses Terapi Gangguan-Gangguan Mental. Kanisius: Yogyakarta.
Taufiq, Muhammad Izuddin. (2006). Psikologi Islam. Gema Insani: Depok.
Hall, calvin dan Gardner Lindzey. 1993. Psikologi kepribadian 1, teori-teori psikodinamik ( klinis ). Yogyakarta : Kanisius
Semiun ,Yustinus. 2006. Teori kepribadian dan terapi psikoanalitik Freud. Yogyakarta: Kanisius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar